Tasbe Harum

Oleh: Ai Titin

Selepas Magrib dan menunggu shalat Isya, Kami duduk-duduk dipelataran masjid. Melanjutkan tadarus atau berdzikir adalah aktivitas hingga mata meredup dan terperanjat sendiri atau dibangunkan rekan samping kiri kanan.
Tiba-tiba ada perempuan turki bercadar menunjukan beberapa barang, ternyata dia berjualan. Ada tasbe, assesoris dll yang ditawarkan dg harga ckp murah di bwh standar toko2 yang berjejer di sekitar Masjid Nabawi.

Beberapa diantara kami membelinya dan perempuan turki itu mengucapkan terima kasih. Sesampainya di kamar si B merasa ingin membeli tasbe harum karena teman-teman juga membelinya. Besok mlm kita shalat di sana lagi ya, bujukku. Biar ketemu sm si penjual itu.

Begitu selesai shalat, kita menghampiri kel org turki bercadar dmn wanita yg kemarin mlm juga menuju ke arah sana. Dg bhs isyarat kami menanyakan tasbe tp perempuan itu sibuk membagikan makanan pd siapapun yg menghampirinya bahkan kita jg ditawari tapi kita menolak karena kita butuh tasbe. Menunggu hingga beberapa saat, akhirnya wanita itu berbicara dalam bhs Arab.
“Kami membagikan makanan bagi fisabilillah” kurang lbh begitu maknanya.
Duh..susah juga ya mengenali orang apalagi di sini! Dan tasbe pun tinggal angan-angan dia saja.
“pake jari aja…sunah kok”
Hehe…kami pun berlalu dan tak pernah mencari si penjual tasbe itu lagi.
***
Madinah, Juli 2018

Leave a comment